Sesungguhnya segala puji bagi Allah SWT, hanya kepada-Nya kita memuji, memohon ampunan, pertolongan dan perlindungan dari keburukan amal yang menyimpang. Barangsiapa yang diberikan petunjuk oleh Allah SWT, maka tidak ada satu mahkluk yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah SWT, maka tidak ada satu mahklukpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. Saya bersaksi tiada yang berhak disembah selain Allah SWT, tiada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad Saw, adalah rasul pilihan-Nya.
TAISIR AKHLAQ BAB TAQWA
التقّوَى هى إِمْتِثالُ أَوامِرِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ ، وَاجْتِنَابُ نَواهِيْهِ سِرّا وَعَلانِيَّةِ
Taqwa adalah Mengikuti segala perintah Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar( besar:dari sesuatu yang ada pada sisi keagungan-Nya)
serta menjauhi segala larangaNya baik secara tersembunyi dan terang-terangan
Maksudnya: Taqwa merupakan satu sifat yang dimiliki oleh seorang yang beriman dengan sifat taqwa tersebut dia sanggup menjunjung tinggi perintah Allah dan Rasulnya dan juga sanggup menjauhi dari segala macam bentuk maksiat
baik tersebut adalah saling tolong menolong dengan sesama Muslim, memandang sesama dengan pandangan lemah lembut, dan saling berkasih sayang apalagi mereka terlebih dahulu melakukan hal-hal yang baik kepada kita
وأما ثَمَرَتُها فَسَعادَةُ الدَّارَيْن
أما فِى الدُّنْيَا فارْتِفاعُ القَدْرِ وَجَمَالُ الصِيْتِ والّذِكْرِ واكْتِسابِ المَوَدَّةِ مِنَ النّاسِ ، لأن صاحِبُ التَّقْوَى يُعَظِّمُهُ الْأصاغِرُ ، ويَهابُهُ الْأكَابِرُ ، ويَرَاهُ كُلُّ عَاقِلٍ أَنّه الأَوْلَى بِالْبِرِّ والإحْسانِ
Buah dari Taqwa: adalah kita akan mendapatkan kebahagian di dua Negeri
Yang petama di Dunia diangkat derajatnya dan namanya selalu disebut dan dikenang, juga memperoleh kasih sayang dari manusia,
Orang yang bertaqwa dibesarkan oleh masyarakat kecil dan disegani oleh pembesar-pembesar.
Orang berakal akan memandang bahwa sesungguhnya orang yang bertaqwa lebih cocok dengan kebaikan dan berbuat baik.
وأما فى الآخِرَةِ فالنَّجاةُ مِنَ النّارِ والفَوْزُ بِدُخُوْلِ الْجَنّةِ وَكَفَى اْلمُتّقِيْنَ شَرَفًا أَنَّ اللهَ يقولُ فِيْهِمْ
Dan di Akhirat kelak orang yang bertaqwa akan selamat daripada api Neraka, sebagai kemenangan dimasukkannya kedalam surga, lengkaplah sudah kemuliaan atas orang-orang bertaqwa
Sebagaimana firman Allah yang memuji kepada orang-orang yang bertaqwa
إِنَّ اللهَ مَع الذِيْنَ اتَّقَوْا والذينَ هُمْ مُحْسِنُونَ
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.(kitab taisirul kholaq bab taqwa)
Firman Allah SWT (QS. Ali-Imraan : 102).
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha ḥaqqa tuqātihī wa lā tamụtunna illā wa antum muslimụn (QS. Ali-Imraan: 102)
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasullNya dan melaksanakan syariat Nya, takutlah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya, yaitu dengan cara menaatiNya dan tidak bermaksia kepadaNya, mensyukuriNya dan tidak mengingkari nikmatnya, serta mengingat-ingatNya dan tidak melupakanNya. Dan teruslah kalian berpegang teguh dengan keislaman kalian hingga akhir hayat kalian, supaya kalian menjumpai Allah, sedang kalian dalam keadaan tersebut.
Surat An-Nisa Ayat 1
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Arab-Latin: Yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakumullażī khalaqakum min nafsiw wāḥidatiw wa khalaqa min-hā zaujahā wa baṡṡa min-humā rijālang kaṡīraw wa nisā`ā, wattaqullāhallażī tasā`alụna bihī wal-ar-ḥām, innallāha kāna 'alaikum raqībā
Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Berikut ini Surat Al Ahzab Ayat 70-71 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
(Yaa ayyuhal ladziina aamanut taqullooha waquuluu qoulang syadiidaa. Yushlih lakum a’maalakum wayaghfir lakum dzunuubakum wa may yuthi’il laaha wa rosuulahuu faqod faaza fauzan ‘adhiimaa)
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
Taqwa
Poin pertama dari Surat Al Ahzab ayat 70-71 adalah perintah taqwa.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah.. (QS. Al Ahzab: 70)
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengawali ayat ini dengan yaa ayyuhal ladziina aamanuu. Allah menyeru hamba-hamba-Nya yang beriman. Dan jika sebuah ayat dimulai dengan seruan yaa ayyuhal ladziina aamanuu pasti setelahnya akan ada salah satu dari tiga hal. Pertama, perintah yang wajib dikerjakan. Kedua, larangan yang wajib dijauhi. Ketiga, berita penting yang harus diperhatikan.
Ayat ini masuk golongan pertama. Setelah seruan kepada orang beriman ada perintah yang wajib dikerjakan. Yakni perintah taqwa. Ittaqullah. Bertaqwalah kepada Allah.
Ayat ini terkait dengan ayat sebelumnya dan ayat sesudahnya. Ayat sebelumnya melarang orang-orang beriman menyakiti Rasulullah. Maka Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menafsirkan ayat ini: “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan takutlah kalian melakukan perbuatan yang Allah benci, apalagi perbuatan menyakiti Nabi.”
Poin ketiga dari Surat Al Ahzab ayat 70-71 adalah buah ketaqwaan dan kejujuran.
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu.. (QS. Al Ahzab: 71)
Jika orang yang beriman berlaku taqwa dan berkata jujur, Allah menjanjikan dua hal : perbaikan amal dan ampunan atas dosa.
Ibnu Katsir menjelaskan, Allah memperbaiki amal artinya Allah memberikan taufik untuk mengerjakan amal-amal shalih.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menafsirkan lebih luas. “Yushlih lakum a’maalakum artinya niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberi kalian taufiq untuk berbuat amal-amal shalih atau memperbaiki amal-amal kalian dengan menerimanya, memberikan pahala dan apresiasi atas amal-amal kalian.”
“Allah memberikan ampunan bagi orang-orang yang berkata baik dan beramal shalih,” terang Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran. “Juga menghapus dosa-dosa yang tidak mungkin seorang pun dari anak Adam yang bersalah selamat dan terbebas dari padanya. Dan tidak ada yang dapat menyelamatkan mereka daripadanya melainkan ampunan dan penghapusan dosa.”
Hakikat Kemenangan
Poin keempat dari Surat Al Ahzab ayat 70-71 adalah hakikat kemenangan.
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
..Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (QS. Al Ahzab: 71)
Orang-orang yang taat kepada Allah –bertaqwa dan jujur- akan mendapatkan kemenangan yang besar. “Karena ia dihindarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga yang penuh kenikmatan,” tulis Ibnu Katsir.
Inilah hakikat kemenangan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
لِيُدْخِلَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَيُكَفِّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَكَانَ ذَلِكَ عِنْدَ اللَّهِ فَوْزًا عَظِيمًا
supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah kemenangan yang besar di sisi Allah. (QS. Fath: 5)
أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَائِزُونَ
penghuni-penghuni jannah itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. (QS. Al Hasyr: 20)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, faqod faaza fauzan ‘adhiima artinya sungguh dia benar-benar berhasil menggapai tujuan yang diinginkan, dengan hidup di dunia sebagai orang yang terpuji dan di akhirat sebagai orang yang bahagia.
“Ketaatan itu sendiri sebenarnya adalah kemenangan tersendiri. Ia merupakan sikap istiqomah di atas manhaj Allah dan beristiqomah di atas manhaj Allah merupakan ketenangan dan kedamaian,” kata Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an.
Islam adalah agama yang sempurna serta memiliki pemahaman dan wawasan yang luas. Mengatur dari hal yang paling kecil sampai yang paling besar, Islam memberikan aturan yang jelas agar semua membawa keberkahan. (Sutikno Arie).
Komentar
Posting Komentar