Rebo Wekasan adalah sebuah ritual tradisi masyarakat muslim yang ada di Indonesia, diantaranya di Jawa,yaitu pada hari Rabu terakhir bulan Safar atau bulan ke dua penanggalan Hijriyah. Adapun nama lain dari Rebo Wekasan ini adalah Rabu Pamungkas, atau Arba Musta'mir.
bahwa di waktu itu akan turun bencana dan sumber penyakit, sehingga harus melaksanakan berbagai ritual tradisi untuk tolak bala.
Selain masyarakat Jawa, khususnya di wilayah pesisir Juga melaksanakan kegiatan Rabu wekasan, misalnya di daerah Banyuwangi, Gresik, Banten dan Tasikmalaya, jika di kabupaten Bantul biasanya membuat lemper yang berukuran besar dan setelah diadakan Do'a bersama lemper tersebut dibagikan pada yang hadir. Begitu juga diluar pulau Jawa, misalnya Kalimantan, Sulawesi.
Di Aceh, rebo wekasan dikenal dengan istilah makmegang yang dilaksanakan di tepi pantai dengan cara ber-Do'a yang dipimpin seorang Teungku.
Hari Rabu terakhir dalam bulan Safar yang tahun ini jatuh pada Rabu, 20 September 2022 , warga desa Karanggeneng mengadakan Do'a bersama di halaman Masjid Al Hidayah, dusun ketawang. Sebagai ketua penyelenggara, Dr. Drs, KH.Abdul Hadi SH. MH. Yang merupakan tokoh masyarakat, ulama dan juga Dosen di berbagai perguruan tinggi yang ada di kabupaten Lamongan.
Menurut beberapa ulama ahli Kasyf, pada hari Rabu inilah Allah SWT. Menurunkan berbagai macam penyakit. Sehingga kita semua dianjurkan untuk melaksanakan berbagai amalan ibadah di antaranya adalah sholat, membaca surah Yasin, amalan Do'a, Tasyakuran dan bersedekah. Agar kita terhindar dari berbagai macam penyakit.
Untuk lebih jelasnya tentang apa itu Rebo Wekasan, berikut ini penjelasan dari Dr. Drs. KH.Abdul Hadi SH, MH.
Pada hari rabu tersebut dipercaya sebagai datangnya 320.000 sumber penyakit dan 20.000 marabahaya bencana,Sehingga dilakukanlah Do'a bersama agar terhindar dan menolak bala.
"Siapa orangnya yang tidak ingin terhindar dari penyakit, ingin selamat dunia dan akhirat, pada hari rabu wekasan atau rabu pungkasan Allah menurunkan penyakit yang jumlahnya 320 ribu macam penyakit dan 20 ribu bencana, seperti tahun yang lalu, Allah menurunkan penyakit lewat udara. Sehingga manusia seluruh dunia merasa khawatir, untuk itu marilah kita bersama-sama memohon ampunan serta ber-Do'a kepada Allah SWT, agar kita semua terhindar dari penyakit dan bencana itu," ujarnya.
Tradisi ber-Do'a bersama di Rebo Wekasan ini dipercaya oleh masyarakat sebagai tradisi yang keramat atau hari keramat dan selalu ditunggu-tunggu oleh para umat Islam yang sudah biasa melakukan kegiatan tersebut. Dari penjelasan Dr.Drs.KH,Abdul Hadi SH, MH. Jamaah Masjid Al Hidayah Karanggeneng pada tahun ini sudah melaksanakan kegiatan Rabu wekasan yang ke 21. "Alhamdulillah kami sudah melaksanakan kegiatan Rabu wekasan setiap tahunnya, ini yang ke 21 seusia berdirinya Masjid Al Hidayah ini," sambungnya.
Pada hari tersebut biasanya dimulai rangkaian upacara adat Safaran. Juga dengan melaksanakan pengajian, pembacaan ayat suci Alquran, pembacaan al-Barzanji, pembacaan kital Dala’il, dan pembacaan kitab Jausan. Serta juga melaksanakan tahlilan, dan shalat tolak bala agar terhindar dari segala marabahaya.
Namun ada juga yang melakukan Sedekah Ketupat, Babarit, Ngirab, dan bubur Safaran, tergantung di masing-masing daerah yang melakukan tradisi tersebut.
Selain itu, anjuran serupa juga terdapat pada kitab: ”Al-Jawahir Al-Khams” karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar.
Disebutkan dalam kitab-kitab tersebut, bahwa salah seorang Waliyullah yang telah mencapai maqam kasyaf (kedudukan tinggi dan sulit dimengerti orang lain) mengatakan bahwa dalam setiap tahun pada Rabu terakhir Bulan Shafar, Allah Swt menurunkan 320.000 (tiga ratus dua puluh ribu) macam bala’ dalam satu malam.
Oleh karena itu, Beliau memberi saran kepada umat Islam untuk sholat dan berdoa memohon agar dihindarkan dari bala atau malapetaka.
.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan dihalaman Masjidil Al Hidayah Karanggeneng ini diikuti warga sekitarnya dan tokoh-tokoh masyarakat yang sangat antusias yang jumlahnya sangat banyak.
Adapun bacaan Do'a diantaranya, membaca surah Yasin dan Do'a keselamatan, dilanjutkan dengan tasyakuran makanan bubur Safar.
Semoga Allah SWT, memberikan Rahmat serta hidayah pada kita, sehingga kita terhindar dari kejelekan serta penyakit hati. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Jika ada kekurangan itu karena keterbatasan pengetahuan saya. Semoga bermanfaat dan menambah keimanan serta ketaqwaan kita pada rabbul Izzati.
Wassalam
Sutikno Arie
Komentar
Posting Komentar