Barang Siapa Mencintaimu, Maka Pasti Menasihatimu

Cinta : Cinta adalah anugerah dari Sang Maha Pengasih yang dititipkan kepada Adam, Hawa, dan anak keturunannya. Cinta tidak hanya mengenai lelaki dan wanita. Maknanya begitu luas, menjelaskan hubungan hamba dan Rabbnya, persahabatan manusia, kebersamaan keluarga.
مَنْ اَحَبَّكَ نَصَحَكَ
Siapa saja yang mencintaimu, niscaya dia akan menasehatimu

Berbahagialah jika masih ada yang menasihati kita ketika kita berbuat kesalahan atau tenggelam dalam dunia _(ego dgn jabatan, ingin diakui keberadaanya, merasa diri penting, merugikan dirinya dan orang lain) dll._ Berarti orang tersebut masih sayang kepada kita, dan tidak menginginkan diri kita menjadi buruk dan sesat. Namun sebaliknya khawatirlah jika sudah tidak ada yang menasihati kita atau cuek, ketika kita berbuat salah dan tidak ada yang mengontrol kita.
Sedangkan sikap kita ketika diberi nasihat, _cukup dengarkan dan renungi saja, tidak perlu membantah, minta penjelasan, menunjukkan diri merasa benar sendiri apalagi melawan._ Karena semua itu hanya sia-sia dan menghabiskan energi.

Sebaik-baiknya manusia, adalah bijak dan rendah hati ketika diberi nasihat, karena tidak jarang nasehat itu tak nyaman di hati dan di dengar.

Rasulullah Saw dalam sebuah hadisnya.

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berbicara yang baik atau diam” (HR. Bukhari).
Alangkah mulianya jika ada nasehat yg lewat menyentuh hati kita, cukuplah kita bersyukur (bukti nasehat itu baik) sekalipun tidak suka dan ko berucap Alhamdulilah dalam hati.(Sutikno Arie).

Komentar