Ziarah ke Makam Sunan Bonang Tuban


Dengan menyebut Asma Allah, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang kekal. Begitu juga puji syukur kehadirat Allah Rabbul Izzati. Karena segala nikmat yang kita terima tiada pernah berhenti, sehingga selagi sehat maka kita bisa melakukan hal yang baik dan bermanfaat.
Saat sekarang ini banyak hal yang bisa dilakukan oleh kalangan organisasi maupun jamaah keagamaan dalam mengisi kegiatan rohani tidak hanya mengikuti pengajian saja namun juga adakalanya mereka mengadakan taur religius atau ziarah ke makam para waliyullah.
Demikian pula para Jam'iyyah dari majelis,  banyak yang melakukan ziarah misalnya yang ada di Tuban ada makam salah satu dari makam Walisongo, yang selalu ramai dikunjungi peziarah. Salah satu dari jamaah "Assa' Adah"  kota Tuban, mereka sangat senang bisa bersama rombongan jama'ah, meskipun secara pribadi sering datang bersama keluarga mereka. Namun ada perasaan yang lebih senang dan bahagia jika datang secara rombongan, pada kali ini sekitar 40 orang.

Salah satu peziarah yang sangat semangat mengatakan sangat senang bisa bersama jama'ah dan mengabadikan momen yang sangat menyenangkan ini. "Ayo naik, ... sampai diatas, Alhamdulillah, senenge," itu ucapnya.

Mereka datang untuk berziarah disela kegiatan rutin untuk menghilangkan rasa jenuh dengan aktifitas sehari-hari.

Disamping acara ziarah bisa juga menjadi healing yang sangat mulia dan menyenangkan bagi kaum muslimah, karena secara tidak langsung bisa menjadi lebih mengenal keberadaan para ulama dahulu yang menjadi penyebar agama Islam di hamparan pulau Jawa. 
Untuk di Kabupaten Tuban ada makam Waliyullah, yaitu Sunan Bonang. Seperti diketahui nama aslinya Syekh Maulana Makdum Ibrahim, beliau merupakan putra dari Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati, yang Juga memiliki nama panggilan Nyai Ageng Manila. Raden Makdum Ibrahim menyebarkan Islam di daerah Lasem, Rembang dan Tuban.

Sebagaimana,hubungan kekerabatan ulama dan auliya shaleh setelah wafatnya lebih dekat dari hubungan kekerabatan keluarga. Karena sesungguhnya bagi mereka hak atas umat itu lebih kuat ikatannya dibandingkan dengan hak yang lain, karena mereka merupakan penjaga ilmu, pemimpin umat, mubaligh atas Allah dan mereka adalah pewaris para Nabi. Maka telah menjadi hak mereka lah kemuliaan, keutamaan, kehormatan, keterikatan yang kuat walaupun setelah wafatnya.

Maka apabila seseorang pergi menuju tempat-tempat yang mustajab dan utama untuk berdo’a merupakan suatu sunah.
Telah jelas bahwa pergi untuk berziarah terutama ziarah makam auliya itu sunah, karena satu-satunya wasilah untuk mendapatkan sunah itu (ziarah makam auliya) adalah dengan pergi berziarah, dan pergi dengan sengaja untuk suatu tujuan yang baik itu diperbolehkan.
Maka dari itu, renungkan nasib orang-orang mati itu, kemudian ucapkan salam atas mereka, kemudian doakan mereka sebagaimana yang telah diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika kamu tidak mengetahui doa yang diajarkan tersebut, berdoa saja dengan apa yang mudah bagimu.”

Ziarah ke makam para Waliyullah disamping rasa kecintaan kita terhadap para kekasih Allah,juga agar kita untuk mengingat kematian, agar kaum muslimin lebih menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya menyambut kematian dengan amal-amal saleh.

Dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,

كَانَ رَسُولُ اللهِ يُعَلِّمُهُمْ إِذَا خَرَجُوا إِلَى الْمَقَابِرِ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ لَلَاحِقُونَ، أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَةَ

Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari mereka apabila keluar ziarah ke perkuburan (agar membaca), ‘Semoga keselamatan tercurah atas kalian wahai para penghuni kuburan dari kalangan kaum mukminin dan muslimin, sesungguhnya kami akan menyusul kalian, insya Allah, aku memohon keselamatan buat kami dan kalian’.” (HR. Muslim).
Demikian semoga Allah SWT, selalu memberikan Rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, dan kewajiban kita sebagai manusia yang dhoif hendaknya selalu memuji dan bertaqwa  dengan sungguh-sungguh, atas segala Karunia serta nikmat-Nya. "Suatu nasehat akan berguna bagi mereka yang mau berfikir."  Jika ada kesalahan dalam tulisan ini saya secara pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya, kritik yang membangun sangat kami harapkan.


  Wassalam

Sutikno Arie 

Komentar