Menjaga diri dari sifat kikir. Yaitu sifat yang tidak peduli terhadap sesama. Sangat dilarang oleh agama.
Nabi juga tidak menginginkan umatnya menjadi kikir terhadap orang lain. Bahkan Allah SWT, telah memberikan peringatan terhadap sifat kikir. (QS. Al-Baqarah:268).
اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاۤءِ ۚ وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۖ
268. Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.
Sikap kikir dalam Islam memiliki dampak serta konsekuensi yang amat serius. Hal ini sebagaimana yang ditekankan Nabi dalam hadist, bahwa sikap kikir merupakan sikap tercela yang dapat ‘mematikan’. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar:
عبد الله بن عمرو رضي الله عنها قال : خطب رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال : إِيَّاكم والشّح فإنما هلك من كان قبلكم بالشحّ أمرهم بالبخل فبخلوا وأمرهم بالقطيعة فقطعوا وأمرهم بالفجور ففجروا
“Iyyakum wasyyuhha fa-innama halaka man kaana qablakum bisyyuhi amarahum bil-bukhli fabakhaluu wa amarahum bil-qathi’ati faqatha-u wa amarahum bil-fujuri fafajaru.”
Yang artinya: “Jauhilah sikap kikir, sesungguhnya kikir itu (telah) membinasakan orang-orang sebelum kalian. Kikir mengarahkan kepada kebakhilan, mengarahkan untuk memutus tali silaturrahim, dan mengarahkan manusia untuk berbuat kejahatan. Mereka pun (umat terdahulu) melakukannya.” (HR Abu Dawud) .
Menjaga diri dengan perilaku yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw. Serta tetap menjaga keharmonisan dalam hidup bermasyarakat yang islami, maka dihati akan ditemukan kehidupan yang tentram serta indah. Disitulah hidup rumah tangga yang dicita-citakan terbentuk, yakni " rumahku adalah surgaku," semoga cita-cita yang baik ini bisa kita temukan.
Dari untaian kata-kata yang saya susun ini Semoga menjadi wawasan yang seharusnya dipraktekkan dalam menempuh kehidupan sehari-hari. Bisa membawa hati kita lebih dekat dengan orang lain yang berhak mendapatkan sebagian dari harta kita dan kita tidak lagi termasuk orang yang menggenggam tangan.
Wassalam
Sutikno Arie
Komentar
Posting Komentar